Jumat, 25 Januari 2013

Sejarah kerajaan-Kerajaan Islam DiIndonesia

Sejarah kerajaan-Kerajaan Islam DiIndonesia

Kerajaan di Indonesia yang pertama berkembang di Indonesia yaitu kerajaan Hindu dan Buddha sedangkan sistem perekonomian yang di gunakan pada waktu itu adalah perdagangan, sehingga hubungan dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, China dan wilayah Timur Tengah pun bisa terjalin.

Pada zaman kerajaan berkembang Agama Hindu lah yang pertama masuk ke Indonesia dengn diperkirakan pada awal Tarikh Masehi dan terus berkembang sampai kerajaan-kerajaan Islam bermunculan. Berikut daftar kerajaan di Indonesia.


1. Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesi, kerajaan ini didirikan pada tahun 400 M, di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Raja-raja yang memerintah ialah :

* Kudungga(raja pertartama).

* Aswamarman.

* Mulawarman.


 
2. Kerajaan Tarumanegara

                     Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu, didirikan pada tahun 450 M, di Jawa Barat. Raja yang memerintah ialah Pernawarman.

3. Kerajaan Kaling


Kerajaan Kaling didirikan pada tahun 674 di Jepara, Jawa Tengah. Raja yang memerintah ialah Ratu Sima. Pendeta yang terkenal ialah lhanabhadra.


4. Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 di Sunmatra (kerajaan Buddha). Raja-raja yang memerintah ialah:

* Sri Jayanaga.

* Balaputradewa.

* Sri Sangrawijayatunggawarman.

Guru agama Buddha yang terkenal ialah Sakyakirti


Sebab-sebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya antara lain :

* Serangan raja Colamandaladari India.

* Serangan Raja Kertanegara dari Singasari.


5. Kerajaan Melayu


Kerajaan Melayu berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya, tetapi pada tahun 692 kerajaan ini telah dikuasai Sriwijaya.


6. Kerajaan Mataram Hindu


Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.

Raja-raja yang memerintah ialah :

* Sarna

* Sanaya yang bergelar Raka Mataram Ratu Sanjaya.

* Rakai Panangkara, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana


Setelah memerintah Rakai Panagkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hinsu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram disatukan kembali


Raja-raja yang selanjutnya ialah :

* Belitung yang bergelar Rakai Watukara.

* Daksa.

* Tulodong

* Wawa

* Mpu Sendok.


7. Kerajaan Wangsa Isyana


Mpu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur pada tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana. 


Raja-raja yang memerintah :

* Mpu Sendok, bergelar Maharaj Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa.

* Sri Isyanatunggawijaya

* Makutawangsawardhana.

* Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.

* Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.


Tahun 1401 kerajaan kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan kepada Mpu Bharada), yaitu :

* Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan.

* Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha.


8. Kerajaan Kediri


Kerajaan Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah oleh raja Sri Samarawijaya.

Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah.


Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya :

* Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara.

* Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya


Pada masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)

* Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya.

* Sri Aryeswara.

* Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.


Pujangga yang terkenal pada masa itu adalah :

* Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka.

* Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana.


Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.


9. Kerajaan Bali


A. Raja-raja Wangsa Warmadewa


Salah satu wangsa terkenal yang memerintah di bali ialah wangsa Warmadewa.

Raja yang terkenal ialah :

* Tri Candrabhaysingka Warmadewa.

* Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa.


Udayana, berputar tiga orang yaitu :

* Airlangga, yang menjadi menantu Raja Dharmawangsa, dan kemudian menjadi raja Kahuripan (kerajaan wangsa Isyana).

* Marataka, yang menggantikan Udayana (tetapi tidak terkenal).

* Anak Wungsu, yang menggantikan tahta Marataka tahun 1049.

* Dari pemerintahan Anak Wungsu di tinggalkan 28 buah prasasti Singkat, yang antara lain di temukan di goa Gajah, Gunung Kawi (Tampak Siring), Gunung Panulisan, dan Sangit.


B. Raja-Raja Lain di Bali


Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau Bali di perintah oleh raja-raja lain yang berganti-ganti, dan yang terkenal di antaranya :

* Jayasakti, mempunyai kitab undang-undang yaitu uttara Widhi Balawan dan Rajawacana (1133 – 1150).

* Jayapangus, menggunakan kitab undang-undang Manawasasa nadharma (117 – 1181).

* Tahu 1284 Kerajaan Bali di taklukan oleh Kertanegara dari Singa-sari.


10. Kerajaan Singasari


Riwayat dan pemerintahan Ken Arok serta raja-raja Singasari terdapat dalam buku Pararaton dan negara kertagama. Raja-raja yang memerintah ialah :


1) Ken Arok.


Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel Tunggul Ametung dan menaklukkan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan wangsa Rajasa.


2) Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes).


Anusapati menjadi raja Setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang pengalasan (budak).


3) Tohjaya (anak Ken Arok - Ken Umang).


Tohjaya menjadi raja setelah membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yang dilancarkan oleh :

* Ranggawuni (anak Anusapati).

* Mahisa Campaka (anak Mahisa Wongaleleng atau cucu Ken Arok dan Ken dedes)


4) Ranggawuni.


Bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268. Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama-sama Mahisa Cempaka sebagai Ratu Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yang bertugas menanggulangi bahaya yang mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.


5) Kertanegara.


Bergelar Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 – I292), merupakan raja Singasari yang terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu.


Daerah-daerah yang ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya Singawarman - Raja Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh Jayakatwang dari Kediri.


11. Kerajaan Majapahit


1) Kertarajasa, Jayawardhana (1292-1309).


Didirikan oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tal atau cucu Mahisa Campaka) pada tahun 1292 setelah memperdayai bala tentara Kubilai Khan dan Cina yang bermaksud menghukum Raja Jawa yang tela menghina utusannya yaitu Meng Ki pada masa pemerintahan Kertanegara di Singasari.


Karena Kertanegara telah dihancurkan oleh Jayakatwag dari Kediri, maka bala tentara Kubilai Khan menghancurkan Kediri, Yang selanjutnya atas siasat Raden Wijaya di bantu oleh Arya Wiraraja, bala tentara Cina dapat dihancurkan oleh Raden Wijaya. Akhirnya Raden wijaya menjadi Raja Majapahit pertama dengan gelar Kertarejasa Jayawardhana. Raden Wijaya memperistri 4 orang putri Kertanegara, yaitu :

* Tribuana, sebagai permaisuri.

* Gayatri. yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit.

* Narendraduhita.

* Prajnaparamita.


Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra:

* Jayanegara (dari permaisuri).

* Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan

* Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.


2) Sri Jayanegara (1309 - 1329).


Jayanegara menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara. Pada masa pemerintahannya timbul pemberontakan, yaitu

* Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban.

* Pemberontakan Sora, pada tahun 1311.

* Pemberontakan Nambi, pada tahun 1316.

* Pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. lbukota Majapahit berhasil diduduki dan raja


Jayanegara mengungsi ke desa Bedander dikawal oleh 15 orang pengawal setia (pasukan Bhayangkari) di bawah pimpinan Gajah Mada. Atas usaha Gajah Mada ibukota dapat direbut lagi, dan kembali Jayanegara bertahta, Atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi patih Kahuripan dan kemudian Kediri.


Dalam pemerintahannya Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua ekor ikan)


3) TribhuwanaTunggadewi (1328 -1350)


Jayanegara wafat tidak meninggalkan putra, maka Gayatri atau Rajapatni berhak menjadi raja. Karena Gayatri telah menjadi bhiksuni (pendeta agama Buddha), maka diwakilkan kepada Sri Gitarya, Bhre Kahuripan yang bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana.


Timbul pemberontakan Sadeng, yang dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya pada tahun 1331 Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yang pada saat pelantikannya mengucapkan Sumpah Palapa. Tahun 1350 Gayatri atau Rajapatni wafat, Tribuwana yang mewakilinya menyerahkan kekuasaan itu pada anaknya bernama, Hayam Wuruk.


4) Rajasanegara (1350 -13891)


Hayam Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar Rajasanegara, merupakan raja terbesar dalam sejarah Majapahit dengan Gajah Mada sebagai Mahapatih. Kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Nusantara, bahkan masih ditambah dengan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu.


Karya sastra yang terkenal diantaranya :

* Negarakertagama karya Mpu Prapanca.

* Sutasoma atau Parusadashanta dan Arjunawijaya karya Mpu Tantular.


Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk Wafat.


5) Wikramawardhana (1389 - 1429)


Hayam Wuruk dengan permaisurinya hanya mempuyai seorang putri yaitu Kusumawardhani yang selanjutnya memerintah bersama suaminya Wikramawudhana yang masih saudara sepupunya. Bhre Wirabumi, anak dari selir diberi kekuasaan memerintah daerah Blambangan, merasa tidak puas, dan merasa lebih berhak atas tahta Majapahit.


Tahun 1401 - 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana. Bhre Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429 Wikramawurdhana wafat, Majapahit telah menjadi kerajaan kecil akibat dari satu persatu daerahnya melepaskau diri.


Tahun 1478 Bhatara Prabu Girindrawardhana raja Daha merebut Majapahit dari Raja Kertabumi (Raja Majapahit yang terakhir).


12. Kerajaan Samudra Pasai


Samudra Pasai adalah kerajaan Islam Nusantara yang pertama. Letaknya di Aceh Utara (sekarang masuk Kabupaten Lhoksumawe) berdiri abad 13. Raja-rajanya ialah :

* Sultan Malik al Saleh.tahun 635 Hijriah atau l297 Masehi

* Sultan Muhammad bergelar Sulatan Malik al Tathir.


13. Kerajaan Demak


1) Raden Patah(±1500 -1518).


Pada awal 1500 seorang Bupati Demak yang memeluk agama Islam yaitu Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit. Dibantu para ulama Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak.


Selanjutnya Demak berkembang menjadi pusat pengembangan agama Islam. Tahun 1511 hubungan Demak dengan Malaka terputus karena Malaka dikuasai Portugis. Tahun 1513 armada Demak dibawah pimpinan Pati Unus menyerang malaka tetapi gagal.


2) Pati Unus (1518 - l 521)


Pati Unus terkenal dengan sebutan pangeran sabrang Lor, hanya tiga tahun menjadi raja.


3) Sultan Trenggana (1521 - 1546)


Sultan Trenggana adalah menantu Pati Unus. Tahun 1522 mempercayai seorang ulama dari Pasai (Faletehan) untuk memimpin armada Demak merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon dari Pajajaran.


Tahun 1546 Sultan Trenggana gugur dalam usahanya menaklukan Pasuruan. Setelah itu timbul perebutan kekuasaan antara Sunan Prawata (putra sulung Sultan Trenggana) dengan Pangeran Sekar (adik Sultan Trenggana). Sunan Prawata naik tahta setelah membunuh Pangeran Sekar, tak lama kemudian Sunan Prawata dibunuh oleh Arya Penangsang (anak Pangeran Sekar).


14. Kerajaan Pajang


Jaka Tingkir (menantu Sultan Trenggana), berhasil membinasakan Arya Penangsang atas bantuan Kyai Ageng Pemanahan. Jaka tingkir naik tahta bergelar Adiwijaya dan memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.


Kerajaan Pajang tidak lama berdiri. Setelah Sultan Adiwijaya wafat terjadi perebutan kekuasaan. Arya Pangiri (anak Sunan Prawata) mencoba merebut di gagalkan Pangeran Benawa (anak Sultan Adiwijaya) dibantu Sutawijaya (anak Kyai Ageng Pemanahan).


Pangeran Benawaa merasa tidak sanggup menggantikan ayah handanya, maka menyerahkan kekuasaan kepada Sutawijaya, yang kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram.


15. Kerajaan Mataram Islam.


Sutawijaya lebih dikenal dengan Panambahan Senapati. Panembahan Senapati wafat tahun 1601.


16. Kerajaan Banten


Setelah Faletehan merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon, maka dialah yang menguasainya. Karena di demak timbul perebutan kekuasaan maka pada tahun 1522 Faletehan menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin sebagai raja Banten yang pertama dan Faletehan memusatkan perhatiannya pada agama Islam di Gunung Jati, Cirebon.


Raja-raja yang lain ialah :

* Pangeran Yusuf (1570)

* Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam usahanya menyerang Palembang.

* Abdulmufakir (baru berusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan oleh Mangkubumi Jayanegara.


17. Kerajaan Malaka


Kerajaan Malaka tidak terletak di kawasan Nusantara. Raja-rajanya ialah :

* Paramisora, pelarian dari Majapahit, yang telah masuk lslam, yang telah diganti nama Sultan Iskandar Syah.

* Sultan Mansyur Syah.

* Sultan Mahmud Syah.

* Tahun 1511. Malaka jatuh ke tangan Portugis.


18. Kerajaan Aceh


Pada awal abad 16 masih merupakan kerajaan kecil, di bawah kekuasaan Pedir.


Raja-rajanya ialah :

* Sultan Ibrahim. Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh semakin maju karena Malaka di kuasai oleh Portugis, sehingga pedagang Islam dari Arab dan Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.

* Sultan Iskandar Muda (1607-1639).Pada pemerintahannya Aceh mencapai puncak ketayaannya.


19. Kerajaan Ternate


Berdiri kira-kira Abad ke 13. Abad 14 Ternate Menjadi Kerajaan Islam. Masa Pemerintahan Sultan Baabullah Ternate Mencapai puncak kejayaannya. Tahun 1575 Sultan Baabullah Mengusir Portugis Dari Maluku. Baabullah bergelar yang di pertuan di 72 pulau, meluaskan wilayahnya sampai Filipina.


20. Kerajaan Tidore


Merupakan kerajaan Islam di Maluku. Sempat diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, untuk berselisih dengan Kerajaan Ternate, tetapi berbalik kembali bahkan bersama-sama mengusir bangsa Portugis dari Maluku.


Rajanya yang terkenal adalah Sultan Nurku, yang gigih berjuang mengusir Belanda. Wilayahnya meliputi Halmahera. Seram, Kai, dan, sampai Papua.


21. Kerajaan Makasar


Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan, yaitu Goa dan Tailo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tailo, atau Makasar dengan ibu kota sombaopu, sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi.

Raja-rajanya ialah :

* Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin. Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah.

* Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan


22. Kerajaan Banjar


Dengan bantuan Kerajaan Demak, abad ke-76 Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan menaklukan Daha (sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan) Banjar adalah kerajaan Islam, dengan rajanya Raden Samudra yang Telah masuk Islam Berganti Nama Sultan Suryanullah.

Rabu, 23 Januari 2013

permasalahan agama di saat ini


Palestina Vs Israel: Benarkah Konflik Agama?

Charles Honoris - detikNews
Jakarta - Agresi militer Israel terhadap Gaza yang telah memakan ratusan korban jiwa diprotes di berbagai penjuru dunia. Reaksi yang wajar karena apa yang dilakukan Israel luar biasa biadab.

Di Indonesia, beberapa ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI) melancarkan demonstrasi di beberapa kota besar di Indonesia.

Hari Jumat kemarin, misalnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dikerubungi ratusan massa FPI yang melakukan aksi demo menentang agresi militer Israel terhadap Gaza.

Banyak dari demonstran pendemo Israel membawa spanduk, antara lain: "Kami siap menjemput Syahid di Gaza" atau "Yahudi Laknatullah". Bahkan, pernah diberitakan bahwa beberapa ormas Islam siap mengirimkan mujahidin ke Palestina.

Melihat gencarnya demonstrasi yang dilakukan oleh ormas-ormas Islam, sepintas memang konflik Palestina seakan-akan seperti konflik antar agama. Khususnya antara agama Islam, Yahudi dan Kristen. Apalagi wilayah konflik mencakup Yerusalem yang dianggap kota suci bagi ketiga agama tersebut.

Tapi benarkah konflik Palestina merupakan konflik antar agama? Apakah ini bukan konflik politik --seperti halnya dengan bangsa Indonesia sebelum merdeka--, bangsa Palestina sedang berjuang untuk mendapatkan haknya sebagai sebuah bangsa yang merdeka?

Bukan Konflik Agama

Dalam kunjungannya pertama kali ke Jakarta di tahun 1984, almarhum Yassir Arafat mengatakan bahwa perjuangan Palestina adalah untuk "mendirikan negara Palestina yang demokratis" bagi seluruh "orang Palestina yang beragama Kristen, Yahudi dan Islam dapat hidup dengan baik dan memiliki kewajiban yang sama sebagai warga negara".

Karena pada hakekatnya masyarakat Palestina adalah masyarakat yang plural.

Perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina pun melibatkan banyak tokoh-tokoh Palestina yang bukan beragama Islam.

Beberapa dari mereka pun terlibat dalam aksi-aksi terorisme terhadap warga sipil. Wadi Haddad, misalnya, adalah orang Palestina beragama Kristen yang merupakan mastermind dari kelompok Black September.

Salah satu aksi yang paling dikenal dari kelompok tersebut adalah aksi penculikan dan pembunuhan terhadap 11 atlet Olimpiade Israel di Munich, Jerman pada tahun 1972.

Ada juga George Habash, mantan pemimpin organisasi PFLP (Front Rakyat Pembebasan Palestina) yang dicap oleh media Israel dan media barat sebagai organisasi radikal. George Habash dan PFLP pernah terlibat dalam beberapa pembajakan dan peledakan beberapa pesawat terbang sipil

Dalam dunia politik, banyak warga Palestina non-Muslim juga memiliki andil dalam perjuangan bangsa Palestina. Salah satu wajah Palestina yang paling dikenal di dunia internasional adalah perempuan Kristen Palestina bernama Hanan Ashrawi.

Selain menjadi legislator di parlemen Palestina, Hanan Ashrawi selama beberapa tahun sempat menjadi juru bicara delegasi Palestina dalam perundingan perdamaian. Ayah Hanan, Daoud Mikhail, adalah salah seorang yang ikut membidani lahirnya PLO (Organsisasi Pembebasan Palestina).

Jadi, anggapan bahwa perjuangan Palestina itu milik umat Muslim semata tidaklah benar. Apalagi jumlah warga Palestina beragama Kristen maupun Yahudi tidak sedikit.

Beberapa posisi pemerintahan seperti walikota Betlehem dan Menteri Pariwisata Palestina selalu diduduki oleh politisi Kristen.

Bahkan, sudah merupakan tradisi yang dipelihara bertahun-tahun bahwa Presiden Palestina menghadiri perayaan Natal di Betlehem setiap tahunnya untuk menghormati komunitas Kristen di Palestina.

Konfik Palestina Masalah Politik

Adalah sebuah fakta bahwa kondisi yang dialami masyarakat Palestina, khususnya dengan serangan Israel atas Gaza, sangat mengenaskan. Pendudukan Israel atas Palestina yang sudah berlangsung selama puluhan tahun telah menyengsarakan jutaan rakyat Palestina.

Pendudukan dan blokade yang dilakukan Israel atas Gaza, misalnya, mengakibatkan kemiskinan yang luar biasa bagi warga Gaza.

Tingkat pengagguran di Jalur Gaza mencapai angka lebih dari 50%. Maka, tidak heran jika mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter menyatakan bahwa pendudukan Israel atas Palestina tidak bedanya dengan kebijakan rasis Apartheid yang pernah dianut oleh pemerintah Afrika Selatan.

Namun, semua pihak juga harus berhati-hati agar konflik Palestina ini tidak digunakan untuk membangkitkan sentimen agama, apalagi jika digunakan untuk kepentingan politik kelompok tertentu.

Konflik Palestina adalah masalah politik yang harus diselesaikan melalui jalur politik dengan menggunakan koridor-koridor yang ada seperti hukum internasional, diplomasi dan organisasi-organisasi internasional.

Masyarakat umum bisa memberi tekanan kepada pemerintahnya masing-masing untuk berperan lebih aktif dalam mengupayakan perdamaian di Timur Tengah.

Memang jika diplomasi gagal dan perang tidak bisa dihindari, masyarakat dunia harus berteriak lebih kencang, agar dunia internasional di bawah bendera PBB bisa secepatnya mengirimkan Pasukan Perdamaian untuk melakukan intervensi kemanusiaan, seperti halnya yang pernah dilakukan di Lebanon dan beberapa negara Afrika.

Sudah sewajarnya, Indonesia sebagai bangsa yang mencintai kemerdekaan --termasuk hak rakyat Palestina untuk berdaulat di atas tanah airnya--, siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina.

Perjuangan bangsa Palestina sudah selayaknya mendapat dukungan. Namun perjuangan mendukung hak bangsa Palestina harus menghindari kepentingan kelompok-kelompok teroris seperti Al-Qaidah dan Jamaah Islamiyah yang kerap membajak dan menunggangi masalah Palestina untuk membenarkan tindakan-tindakan mereka.

Tindakan-tindakan semacam itu akan berakibat kontra-produktif bagi perjuangan rakyat Palestina yang memiliki harapan untuk menjadi bangsa yang berdaulat di tanahnya sendiri.

Mungkin benar kata Gus Dur: "Konflik Palestina itu soal wilayah atau kawasan, yang kemudian diangkat menjadi soal agama. Isu agama itu dipaksakan oleh kelompok-kelompok tertentu."

Bagaimana pendapat Anda? Charles Honoris, alumnus Department of Political Science and Law International Christian University, Tokyo Japan.